Madrid, Spanyol: Kota Ketiga Paling Ramah Pejalan Kaki di Dunia
Madrid menempati peringkat ketiga sebagai kota paling mudah dijelajahi dengan berjalan kaki menurut GuruWalk. Simak bagaimana desain kota, budaya lokal, dan fasilitas publik membuat Madrid menjadi surga bagi pejalan kaki.
Madrid, ibu kota Spanyol yang dikenal dengan seni, arsitektur, dan kehidupan malamnya, baru-baru ini dinobatkan sebagai kota ketiga paling mudah dijelajahi dengan berjalan kaki menurut laporan dari GuruWalk, sebuah platform global yang mengkurasi tur jalan kaki di berbagai kota dunia. Peringkat ini menegaskan posisi Madrid sebagai salah satu kota yang berhasil menggabungkan sejarah, keberlanjutan, dan desain urban yang ramah bagi pejalan kaki.
Penilaian ini tidak hanya didasarkan pada infrastruktur trotoar atau ketersediaan jalur pedestrian. GuruWalk menggunakan beberapa indikator seperti kepadatan atraksi wisata, kemudahan navigasi tanpa kendaraan bermotor, keselamatan jalanan, kualitas udara, dan kenyamanan ruang publik. Madrid mendapatkan skor tinggi di hampir semua aspek ini, berkat komitmennya dalam mengembangkan tata kota berorientasi manusia.
Salah satu daya tarik utama Madrid adalah pusat kotanya yang padat namun sangat terstruktur. Area seperti Gran Vía, Sol, dan Malasaña mudah dijangkau hanya dengan berjalan kaki, bahkan oleh wisatawan baru sekalipun. Jalan-jalan sempit penuh karakter dengan bangunan bersejarah dan toko-toko lokal membuat pengalaman berjalan kaki terasa menyenangkan dan penuh kejutan. Pengunjung dapat dengan mudah berpindah dari satu situs ikonik ke lainnya, seperti dari Puerta del Sol ke Palacio Real, tanpa perlu naik kendaraan umum.
Madrid juga telah membuat langkah besar dalam mengurangi dominasi mobil di area pusat. Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah kota menerapkan zona rendah emisi (Low Emission Zone atau LEZ) di beberapa area utama. Zona ini membatasi kendaraan bermotor masuk, yang secara langsung menurunkan tingkat polusi udara dan kebisingan, serta menjadikan pusat kota lebih aman dan nyaman untuk berjalan kaki.
Tidak hanya bagi wisatawan, penduduk lokal juga menikmati keuntungan dari lingkungan yang lebih sehat. Pemerintah kota secara aktif memperluas jalur pejalan kaki, menanam lebih banyak pohon untuk memberi keteduhan, serta menambahkan ruang hijau seperti taman-taman kecil dan area duduk. Inisiatif seperti Madrid Central membuktikan bahwa perubahan kebijakan urban dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat interaksi sosial di ruang publik.
Inovasi lainnya adalah penyediaan tur jalan kaki gratis dan berbayar yang tersebar luas di kota ini. Platform seperti GuruWalk, Civitatis, dan Free Tour Madrid menawarkan berbagai jenis tur tematik—dari sejarah Spanyol, seni jalanan, hingga kuliner lokal—yang semuanya dilakukan dengan berjalan kaki. Ini memperlihatkan bahwa berjalan kaki bukan hanya alat transportasi, tetapi juga cara terbaik untuk mengenal jiwa sebuah kota.
Selain itu, Madrid juga unggul dalam keterjangkauan dan inklusivitas bagi pejalan kaki dengan kebutuhan khusus. Trotoar rata, rambu-rambu visual yang jelas, dan ketersediaan fasilitas umum menjadikan kota ini ramah bagi lansia dan penyandang disabilitas.
Peringkat ketiga yang diraih Madrid menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara perencana kota, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang manusiawi dan berkelanjutan. Dengan terus meningkatkan kebijakan urban dan menempatkan pejalan kaki sebagai pusat desain, Madrid menjadi contoh nyata bagaimana kota modern dapat berkembang tanpa kehilangan karakter historis dan tetap inklusif bagi semua kalangan.
Di tengah dunia yang terus bergerak cepat dan makin bergantung pada teknologi, Madrid mengingatkan kita bahwa terkadang, cara terbaik untuk menikmati sebuah kota adalah dengan berjalan kaki—melangkah perlahan, menyerap suasana, dan membiarkan setiap sudut kota bercerita.